Jualok, Jakarta – Sekretaris Jenderal Asosiasi Importir Daging Indonesia (Espidi) Suhandri membenarkan kenaikan harga daging sapi saat ini disebabkan tertundanya izin impor dari Kementerian Perdagangan.
“Salah satunya karena tertundanya izin impor. Jarak waktu antara penerbitan izin hingga awal Ramadhan sangat singkat, hanya 2 minggu. Jadi stok yang tersedia sangat sedikit, kata Suhandri saat dihubungi Tempo, Senin, 11 Maret 2024.
Berdasarkan data Badan Pangan Nasional per 11 Maret 2024, harga daging sapi dari produsen atau sapi utuh adalah Rp 52.220 per kilogram. Sedangkan harga eceran rata-rata nasional sebesar Rp 135.740. Suhandri mengatakan untuk stok, komponen yang diperhitungkan adalah stok daging lokal siap potong, stok daging di distributor, dan stok daging di importir.
“Saya tidak tahu berapa jumlah ternak lokal. Kalau stok distributor daging, perkiraan saya 30 sampai 40 persen dari stok daging importir,” ujarnya.
Menurut dia, stok daging impor yang tersedia saat ini berjumlah sekitar 7.000 ton. Sedangkan stok transit berjumlah sekitar 15.000 ton. Sementara itu, Suhandri mengaku belum mengetahui berapa jumlah daging sapi yang disimpan dari sapi bakalan impor.
“Kalau datangnya banyak, tidak bisa langsung dipotong, harus disimpan 120 hari,” ujarnya.
Diperkirakan daging impor pertama kali sampai di pelabuhan Indonesia sekitar 15 Maret 2024. Jumlahnya sekitar 20-50 kontainer.
“Atau sekitar 500 hingga 1.000 ton,” ujarnya.
Pemerintah sendiri telah menerbitkan izin impor sapi bakalan dan sapi potong untuk impor tahun 2023 pada 16 dan 22 Februari 2024. Impor kini dibatasi kuota. Badan Pangan Nasional (BAPNAS) menyetujui kuota impor daging sapi sebanyak 145.251 ton untuk konsumsi rutin tahun ini. Sementara Kementerian Perdagangan telah menerbitkan persetujuan impor (IP) daging sapi sebanyak 141.142 ton. Pemerintah juga menetapkan kuota impor daging sapi untuk stok daging negara sebanyak 120.000 ton. Sedangkan kuota impor daging sapi untuk swasta sebanyak 50.000 ton.
Meski persetujuan impor terlambat diterima, Bapnas menyatakan pasokan daging sapi aman menjelang Ramadhan. Maino Dwi Hartono, Direktur Pasokan Pangan dan Stabilitas Harga Bapnas, mengatakan daya beli daging sapi memang lebih tinggi menjelang Ramadhan, namun pasokan saat ini masih mencukupi.
“Dari segi ketersediaannya aman. Kalaupun ada penundaan (impor), tidak ada masalah dengan harga di dalam negeri,” kata Maino saat ditemui di kantor KPPU, Rabu, 28 Februari 2024.
Takdir Luthfiani
Pilihan Editor: Belajar dari monopoli konser Taylor Swift, Sandiaga menjajaki kolaborasi dengan Singapura
Reif Prasetyo Adi mengatakan, daging yang diimpor dari swasta akan tiba pada minggu kedua atau ketiga Ramadhan dengan harga tinggi. untuk mengetahui lebih lanjut
Bapnas pastikan kenaikan HET beras premium diperpanjang hingga 24 April 2024. Baca selengkapnya
Kepala Badan Pangan Nasional (BAPNAS) Erif Prasetyo Adi angkat bicara soal harga telur ayam ras yang masih mahal meski harga jagung anjlok. membaca sepenuhnya
LPM FEB UI melakukan penelitian mengenai dampak ekonomi dari konser Taylor Swift dan Coldplay di Singapura. Konser kedua bintang dunia itu mencapai Rp 11 triliun. membaca sepenuhnya
Pemerintah ingin memprioritaskan produksi dalam negeri untuk mengatasi dilema kenaikan harga beras. membaca sepenuhnya
Presiden Jokowi meminta Bapanas dan Bulog menjaga harga pangan jelang Idul Fitri. untuk mengetahui lebih lanjut
Presiden Jokowi ingin harga pangan, termasuk beras, tetap terjaga menjelang Idul Fitri pada 10 dan 11 April. untuk mengetahui lebih lanjut
Mahalnya harga beras dan kelangkaannya menjadi persoalan mendesak bagi Komisi VI DPR RI terkait langkah pemerintah dalam pengelolaan beras. untuk mengetahui lebih lanjut
Pemerintah menghentikan impor jagung menjelang puncak panen yang diperkirakan terjadi pada April 2024. Baca selengkapnya
Harga bahan pangan seperti cabai keriting, daging sapi, ayam, dan nasi masih relatif tinggi. untuk mengetahui lebih lanjut